Senin, 11 Februari 2013

My Story: Ku Tunggu Malaikatku Kembali :)

Diposting oleh umihanikp di 07.44


Berawal dari sebuah keterpurukan, aku mencoba untuk bangkit, menata hidupku kembali. Meski terasa sulit untukku, aku mencoba membuka hati untuk laki-laki itu. Laki-laki yang bernama Rendy. Laki-laki yang dulu tak pernah kuanggap, dan yang belum pernah kutemui sebelumnya.  Aku mencoba menerimanya, agar bisa menyembuhkan luka dihatiku ini. Meski terkadang hati ini bilang tak mampu tapi apa daya aku tidak bisa terus seperti ini. Tapi tak ada maksud tuk menjadikan ia pelarianku, aku hanya ingin belajar untuk bisa mencintai orang lain lagi, meski itu terasa sulit.
Kisah ini dimulai tepat hari Senin di bulan September. Senin yang suram, penuh penderitaan. Disaat itu ia mulai mendekatiku, mencurahkan perhatiannya kepadaku. Aku mulai luluh karenanya. Bahkan ia membuat janji kepadaku.
“Ijinkan aku untuk terus menemani dirimu, dan kumohon cintai aku tanpa paksaan dan kecurigaan” ucapnya kepadaku
Aku tersenyum dan membalas perkataannya itu.
“Aku akan menyayangimu setulus hatiku, tanpa paksaan dan kecurigaan. Tapi jangan pernah pergi dariku” jawabku
“Iya sayang, aku nggak akan menduain atau pergi dari kamu kok” ucapnya kepadaku lagi.
Janji itu yang meyakinkan ku terhadap sosok Rendy. Aku sangat yakin untuk meneruskan hubungan ini dengannya. Meskipun di hatiku ini, aku masih takut untuk mencintainya.
         
Hari demi hari kulalui dengannya. Dan akhirnya aku merasakan kebahagiaan kembali. Aku mampu tersenyum karena dirinya. Ia seperti malaikat tanpa sayap yang membuat hari-hariku terasa berarti lagi. Tanpa air mata, hanya kebahagiaan yang kurasakan. Dan akhirnya cinta itu mulai tumbuh,mengakar dihatiku dan semakin kuat, layaknya sebuah pohon yang terus berkembang menjadi pohon yang besar. Sungguh hari-hariku menjadi terasa indah kulalui bersamanya. Meski tempat kita berjauhan, dan tak selalu bersama tapi kita menatap langit yang sama bukan. Aku selalu berusaha untuk terus menemuinya, entah bagaimanapun itu caranya. Dan disaat pertama kali ku berjumpa dengan dirinya, aku masih merasakan adanya rasa canggung dihatiku. Apalagi saat ia harus menemui kedua orangtuaku. Gugup, resah, dan takut yang kurasakan saat itu. Aku takut orangtuaku tak mengijinkan aku berpacaran dengannya, tetapi yang aku takutkan itu ternyata salah, orang tuaku menerima Rendy dengan baik. Hatiku sungguh lega saat itu.

          Sejak itu aku semakin dekat dengan dirinya, begitu pula orangtuaku mereka semakin mengenal sosok Rendy, tetapi ada satu masalah yang masih mengganjal dihatiku, tentang ayahku, yang belum sepenuhnya mengijinkan aku mempunyai hubungan dengan Rendy. Terkadang ayah melarangku untuk bertemu dengan pujaan hatiku itu. Dan meskipun terkadang harus menghadapi amarah dari ayahku, aku tidak menghiraukannya dan aku akan tetap selalu menemui Rendy. Aku rela hari-hariku dipenuhi oleh amarah ayahku, yang terpenting aku bisa menemui pujaan hatiku. Bisa bertemu dengannya adalah kebahagiaan yang tak terhitung harganya, karena aku seperti bertemu dengan sesosok malaikat dihadapanku. Aku yakin, suatu saat nanti entah kapan itu, ayahku bisa sepenuhnya mengijinkan aku memiliki hubungan dengan Rendy.

          Hari demi hari kami jalani, waktu demi waktu kami lalui. Tanpa kusadari tanggal 17 Oktober 2012 datang juga. Di tanggal itu tepat satu bulan hubungan kami. Di saat itupun kita mencoba untuk lebih saling terbuka, saling melengkapi kekurangan satu sama lain.
“Sayang, tidak terasa udah satu bulan kita jalin hubungan ini. Maaf kalo aku belum bisa jadi apa yang kamu mau. Kali ini aku akan ngasih satu permintaan. Apa yang kamu inginkan dariku?” Tanya Rendy kepadaku.
Aku merasa terharu saat itu, aku baru menyadari, dahulu aku sudah menyia-nyiakan orang yang menyayangiku padahal dia ada didekatku.
“Kamu selalu ada di dekatku sudah cukup bagiku” jawabku sambil menahan rasa haru.
“Kalo kamu, apa yang kamu inginkan dariku?” tanyaku kepadanya
“Aku tidak minta aneh-aneh dari kamu. Cukup sederhana saja, aku cuma ingin kamu selalu setia selamanya denganku. Meskipun suatu saat nanti kita kan berpisah, tapi biarlah waktu saja yang memisahkan kita berdua. Kamu mau kan?” jawabnya
“Tentu” jawabku
Satu bulan kami menjalin hubungan. Hubungan kita semakin hangat layaknya matahari yang sinarnya menyinari hari-hariku. 

Bersambung....

2 komentar:

Zalfia Amifa on 14 Februari 2013 pukul 06.58 mengatakan...

aku tauu

umihanikp on 14 Februari 2013 pukul 22.29 mengatakan...

tau apa?

Posting Komentar

 

Diaryku Diarymu Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting